Jumat, 21 November 2014

GEBOGAN BUNGA


GEBOGAN BUNGA
Gebogan atau yang lebih dikenal dengan pajegan merupakan bahan yang umumnya berupa buah maupun bunga yang disusun ke atas dengan  beralaskan sebuah tempat berupa dulang maupun bokoran. Warisan leluhur ini biasa digunakan sebagai sarana persembahan oleh umat Hindu di Bali. Namun seiring berjalannya waktu, gebogan mulai digunakan untuk memperindah dekorasi suatu ruangan. Selain karena keindahannya, gebogan juga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sehingga mulai bermunculan tangan-tangan kreatif untuk membuka usaha gebogan, khususnya usaha gebogan bunga. Nah, berikut ini adalah penjelasan tentang bagaimana cara membuat gebogan bunga.
Baca yukk..............



A.    Alat dan bahan
No.
Nama Alat
Jumlah
Keterangan
1.
Dulang
1
Sebagai tempat membuat gebogan bunga
2.
Cutter
1
Untuk memotong janur
3.
Staples
1
Untuk menjarit janur yang telah dipotong sesuai pola

No.
Nama Bahan
Jumlah
Keterangan
1.
Janur
4 ikat
Sebagai rangkaian utama pada gebogan bunga.
2.
Daun lontar merah
1 ikat
Untuk hiasan pada rangkaian janur
3.
Batang pisang
1
Sebagai pondasi untuk menancapkan rangkaian janur
4.
Oasis
1
Untuk menancapkan bunga
5.
Bunga

Sebagai bahan utama pada gebogan bunga
  1. Mawar merah
6 tangkai
  1. Crisant putih
4 tangkai
  1. Crisant kuning
4 tangkai
6.
Daun

Untuk menutupi permukaan oasis dan menambah suasana alami pada gebogan
  1. Paku pipit
2 ikat
  1. Cemara
2 ikat
7.
Tusuk sate
3
Untuk menancapkan oasis pada batang pisang
8.
Semat/biting
1 ikat
Untuk menjarit pola-pola janur
9.
Tali raffia
secukupnya
Untuk mengikat bamboo pada sayap atas gebogan
10.
Bamboo
secukupnya
Untuk menjepit sayap atas gebogan



B.    Langkah-langkah kerja

  1. Persiapan diri, dalam hal ini yang perlu kita perhatikan adalah pakaian yang kita gunakan serta kerapian dari ujung rambut hingga kaki agar kita merasa nyaman saat melaksanakan praktek.
  2. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan untuk merangkai sebuah gebogan bunga, seperti : janur, daun lontar, batang pisang, oasis, aneka bunga dan daun, bambu dan tusuk sate, semat, dulang, cutter, staples, serta tali raffia.
  1. Rendamlah oasis pada ember berisi air. Biarkan oasis mengambang hingga turun ke dasar ember dengan sendirinya agar bagian dalam oasis tidak berongga. Jangan lupa merendam bunga dan daun agar tidak layu. 
  2. Pilah janur sesuai ukuran dan potonglah janur sesuai pola (pola yang harus dibuat adalah : pola untuk jaro, pola lengkungan dasar, pola sayap bawah, pola lengkungan atas dan pola sayap atas)       
  1. Setelah janur dipotong sesuai pola, jaritlah pola jaro secara melingkar hingga memenuhi dasar dulang sebagai alas gebogan.    
  1. Tancapkan batang pisang pada dulang
  1. Rangkai dan jaritlah janur yang telah dipotong dengan pola lengkungan dasar secara melingkar pada batang pisang.     
  1. Kemudian Rangkai dan jarit pula janur yang telah dipotong dengan pola lengkungan atas secara melingkar dengan jarak antara lengkungan atas dengan lengkungan dasar sesuai panjang pola sayap bawah.
  1. Rangkai dan jaritlah janur yang dipotong dengan pola sayap bawah hingga membentuk seperti kipas. Begitu  pula dengan janur yang berpola sayap atas.        
  1. Buatlah hiasan dari daun lontar kemudian temple pada sayap atas untuk mempercantik sayap atas.
  1. Pasang sayap bawah di antara lengkungan dasar dengan lengkungan atas menggunakan tusuk sate. Pada bagian puncak gebogan, tancapkan bamboo yang dibelah 2 kemudian sisipkan sayap atas dan ikat dengan tali rafia.
  1. Pasang oasis di tengah-tengah sayap bawah dan sayap atas dengan menggunakan tusuk sate, kemudiam rangkailah paku pipit dan daun cemara hingga menutupi permukaan oasis.
  1. Setelah rangkaian daun selesai, rangkailah bunga mawar merah sebagai bunga pokok, kemudian dilanjutkan dengan merangkai crisant putih dan crisant kuning. (dalam menentukan tata letak rangkaian bunga, tergantung pada kreativitas masing-masing)
  1. Gebogan bunga telah selesai. Untuk mempertahankan kesegaran bunga, semprotkanlah air dingin dengan botol sprayer